Elemen yang Harus Diperhatikan dalam Membangun Brand Bagi Pemula

Langkah dalam membangun brand bagi pemula bisa dimulai dengan memperhatikan beberapa elemen dasarnya. Elemen ini yang akan memberikan pengaruh di bidang internal dan eksternal untuk pemasaran produk yang kamu kembangkan. Baik produk nonfisik seperti layanan jasa, maupun produk fisik berupa benda, lakukanlah branding yang tepat agar produkmu melonjak.

Apa saja elemen yang harus diperhatikan saat memulai untuk membangun sebuah brand? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Brand Personality yang Kuat

Jika kamu menginginkan image yang friendly dan ramah di kantong, maka mulailah brand personality yang kuat dengan memberikan banyak potongan harga dan diskon. Hal ini akan membuat merek yang kamu kembangkan menjadi lebih mudah dilihat dan dilirik oleh calon pembelimu. Karakter brand yang mengikat akan lebih mudah diarahkan pada calon pelanggan yang tepat.

Misalkan sebuah merek kosmetik yang baru saja dirilis memberikan brand personality pada bahan alami dan produksi yang higienis. Keunggulan ini yang akan diolah menjadi materi iklan dan promosi di berbagai kanal. Dengan sebuah kelebihan yang lebih unik dibandingkan merek kosmetik lainnya, maka brand personality pada produk akan terbangun dengan sendirinya.

Logo yang Representatif

Dalam membangun brand bagi pemula yang wajib kamu ketahui dan dipraktikkan adalah memberikan sebuah logo yang representatif. Logo yang menggambarkan toko secara menyeluruh akan memudahkanmu untuk melakukan pemasaran. Logo adalah salah satu elemen yang membutuhkan effort untuk membuatnya. Kamu bisa memasrahkan logo pada ahlinya agar sesuai dengan filosofis yang diinginkan.

Pemilihan Warna yang Tepat

Warna dalam logo dan brand akan berpengaruh pula pada psikologis calon pembeli. Warna merah identik dengan warung makan yang menyajikan sambal dalam menunya. Merah adalah warna terang yang bermakna berani dan kuat. Maka pemilihan warna ini cukup banyak dijadikan referensi untuk produk kuliner.

Untuk distro khusus cowok, umumnya akan didesain dengan warna hitam. Hal ini dikarenakan sebagian besar kaum adam menyukai warna gelap dalam mempresentasikan dirinya. Hal ini bisa menjadi salah satu patokan dalam membangun brand bagi pemula, dengan menyesuaikan pada segmen calon pembelinya.

Riset Pasar dengan Menyeluruh

Sebelum memutuskan untuk membuat sebuah brand, kamu bisa melakukan riset pasar secara menyeluruh. Kamu bisa memulainya dengan beberapa pertanyaan singkat berikut ini.

1. Siapa yang akan membeli produkmu?
2. Apa warna kegemaran mereka?
3. Apa ketakutan terbesar mereka?
4. Hal apa yang paling mereka sukai?
5. Berapa range usia yang jadi target pasarmu?
6. Apa jenis kelaminnya?
7. Faktor apa yang menghalangi mereka membeli produkmu?

Dengan menjawab beberapa pertanyaan di atas, kamu bisa mengerucutkan sebuah segmentasi calon pembeli atau pelanggan yang akan mendatangimu. Oleh karena itu, kamu harus menyesuaikan dengan gaya bahasa mereka. Bahasa keseharian para emak-emak era AADC tentu berbeda dengan para generasi milenial Di Balik Jendela SMP, bukan?

Tipografi yang Sesuai

Tipografi juga menjadi elemen yang akan mempengaruhi sebuah brand. Event Organizer Untuk sebuah acara pesta ulang tahun anak-anak, gaya tulisan gelembung dengan hiasan balon akan cocok diterapkan. Berbeda dengan Event Organizer yang mengurusi sebuah pernikahan, huruf yang tegas untuk memperjelas nama pengantin serta hiasan bunga akan lebih banyak mendominasi.

Bisnis menjadi penyelenggara acara adalah salah satu jenis usaha yang bisa fleksibel untuk segala suasana. Kamu bisa mengadopsinya untuk dikembangkan ke dalam bisnismu, menyesuaikan dengan keinginan calon pelanggan. Cara membangun brand bagi pemula satu ini akan menjadi langkah yang cukup apik untuk diterapkan.

Konsistensi dalam Produk

Konsistensi dalam produk juga menjadi elemen penting untuk menaikkan branding sebuah produk. Saat seorang pelanggan datang untuk menikmati sebuah warung ramen yang baru saja buka, tentu ada espektasi bahwa makanannya enak, sehingga bisa kembali datang lagi di lain waktu.

Tak hanya sampai di situ, kali ke dua kedatangannya, tentu akan mengharapkan rasa enak yang sama dengan pembelian sebelumnya. Jika konsistensi rasa tidak terjaga, bisa dipastikan pembeli tersebut tidak akan mau kembali. Hal ini membuktikan bahwa sebuah konsistensi produk memiliki peran penting dalam branding yang dibangun oleh pemilik usaha.

Emosi yang Terlibat dengan Pelanggan

Ketika hendak membuat sebuah usaha, maka kamu akan belajar banyak hal di dalamnya. Tak hanya rasa senang karena omset meningkat, melainkan kamu akan berhadapan dengan masalah teknis dan nonteknis di dalamnya. Tak heran bahwa proses membangun brand bagi pemula dinilai sebagai sebuah langkah yang tak mudah untuk dijalani.

Mungkin saja kamu akan bertemu dengan customer yang menyebalkan, atau pembeli yang selalu ingin meminta potongan diskon lebih atau free ongkir. Di sinilah ujian mentalmu yang sebenarnya. Bahwa emosi yang kamu libatkan kepada calon pembeli akan memberikan efek secara jangka panjang. Ketika pembeli merasa terkesan, maka tokomu akan menjadi salah satu rekomendasi yang bisa dia tuju ketika membutuhkan barang lainnya.

Brand Experience yang Mendukung

Brand experience yang mendukung juga akan mendongkrak performa usahamu. Meski masih pemula, tak perlu risau dengan para kompetitor sejenis. Kamu bahkan bisa mempelajari teknik marketing yang digunakan, kemudian dimodifikasi pada produkmu. Hal ini akan membuat brand-mu lebih banyak mendapatkan peluang baik untuk menarik hati calon customer.

Dengan memenuhi semua unsur elemen dalam membangun brand bagi pemula di atas, kamu sudah melakukan langkah tepat dalam memasarkan produk. Jika terdapat kendala, pastikan kamu bisa lebih tenang untuk menyelesaikannya dengan baik. Tetaplah bertahan dan fokus pada pengembangan kualitas produkmu agar lebih baik dibandingkan sebelumnya.