Ramping, Tenang & Ramah Lingkungan: Review Honda EM1 e: – Skuter Listrik Untuk Mobilitas Harian

RajaBacklink - Di tengah tren kendaraan listrik (EV) roda dua di Indonesia, hadirnya skuter listrik dari pabrikan besar seperti Honda tentu menarik perhatian. Honda EM1 e: adalah salah satu model yang ditujukan untuk penggunaan harian di kota berikut ulasan lengkap mulai dari spesifikasi, keunggulan, hingga kekurangan yang perlu dipertimbangkan.

Spesifikasi Utama

Model Honda EM1 e: dilengkapi dengan beberapa fitur teknis yang disesuaikan dengan kebutuhan mobilitas urban.

• Dimensi: panjang 1.795 mm, lebar 680 mm, tinggi 1.080 mm. detikoto+3Otomotif Kompas+3Zigwheels Indonesia+3

• Jarak sumbu roda: sekitar 1.300 mm. Otomotif Kompas+2ImageKit+2

• Ground clearance: 135 mm. Otomotif Kompas

• Tinggi jok: sekitar 740 mm. ImageKit+1

• Berat kosong: sekitar 93 kg untuk varian standar. Otomotif Kompas+1

Mesin & baterai

• Motor: tipe In-Wheel Brushless Motor (hub motor) dengan tenaga maksimal sekitar 1,7 kW (≈2,3 Hp) pada 540 rpm, dan torsi diklaim sekitar 90 Nm (25 rpm) untuk versi Indonesia. Otomotif Kompas+2axelev.com+2

• Baterai: Lithium-ion removable (dapat dilepas) dengan profil sekitar 50,26 V / 26,1 Ah (~1,3 kWh), bobot sekitar 10,3 kg. Otomotif Kompas+1

• Jarak tempuh: diklaim sekitar 41,1 km (metode WMTC) dalam sekali pengisian penuh. Otomotif Kompas+2Otomotif Kompas+2

• Kecepatan maksimum: sekitar 45 km/jam – cocok untuk mobilitas kota. Zigwheels Indonesia+1

• Pengisian: 0-100% memakan waktu hingga 6 jam, sementara pengisian dari 25-75% memakan waktu sekitar 2,7 jam. Otomotif Kompas+1

Fitur-pendukung

• Semua lampu LED, panel instrumen digital, USB charger type A, inner rack/laci kecil di bagian depan, lantai pijak yang rata (flat floor) untuk kenyamanan. Mobil123+1

• Rem: cakram depan 190 mm & rem tromol di belakang (terhubung CBS, Combi Brake System). Ban depan 90/90-12, ban belakang 100/90-10. detikoto+1

• Dilengkapi dengan opsi baterai yang bisa dilepas atau ditukar (swap) melalui jaringan layanan dari Honda. Motor1.com+1

• Harga (OTR Jakarta) mulai dari sekitar Rp 33 juta untuk varian subsidi, dan varian naik ke kisaran Rp 40 juta untuk varian standar full baterai. detikoto+1

Keunggulan

Motor listrik ini memiliki sejumlah keunggulan yang menjadikannya pilihan menarik, terutama untuk pengguna yang beraktivitas di dalam kota.

1. Mobilitas kota yang cocok & mudah dikendarai
   Dimensi yang kompak, bobot relatif ringan, serta kecepatan maksimal yang memadai untuk perkotaan membuat EM1 e: cocok bagi pengguna yang banyak bergerak di jalan sibuk, stop-and-go, atau area padat.

2. Baterai detachable & opsi swap
   Fitur baterai yang bisa dilepas memberikan kemudahan dalam pengisian di rumah atau tempat kerja tanpa harus parkir motor di dekat colokan. Opsi swap mempercepat penggantian baterai bila tersedia jaringan. Motor1.com+1

3. Fitur modern yang cukup ‘lengkap’ untuk skuter listrik
   Meskipun segmentasinya urban, EM1 e: sudah mendapatkan panel digital, USB charger, lampu LED, dan desain pijakan rata yang cukup nyaman — fitur-fitur yang sebelumnya hanya ada di skuter bensin lebih tinggi kelasnya. Mobil123+1

4. Ramah lingkungan & bebas emisi knalpot
   Sebagai motor listrik, EM1 e: tentu tak menghasilkan emisi knalpot langsung, cocok untuk pengguna yang mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan regulasi lingkungan di kota besar.

Kekurangan

Walaupun menarik, beberapa aspek dari EM1 e: juga patut diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli.

1. Jarak tempuh terbatas
   Dengan jarak tempuh sekitar 41 km dalam metode WMTC, bagi pengguna yang memiliki aktivitas harian jauh, sering melakukan perjalanan antar-kota, atau tidak memiliki titik pengisian/baterai swap yang mudah, maka jarak ini bisa menjadi kendala.

2. Kecepatan maksimum cukup terbatas (45 km/jam)
   Karena targetnya mobilitas kota, kecepatan ini memadai untuk jalan dalam kota, namun kurang ideal bila sering digunakan di rute yang harus sedikit lebih cepat atau saat kondisi jalan terbuka (misalnya jalan kota besar yang memungkinkan kecepatan lebih tinggi).

3. Harga relatif tinggi dibanding skutik bensin sekelas
   Meskipun harga mulai dari sekitar Rp 33 juta (varian subsidi) atau sekitar Rp 40 jutaan untuk versi full, jika dibandingkan dengan skutik bensin 110–125 cc yang bisa mendapatkan jarak tempuh lebih jauh, waktu isi ulang cepat (bensin), maka nilai ‘uang per km’ bisa terasa masih kurang optimal.

4. Ketergantungan terhadap infrastruktur pengisian atau swap
   Untuk mendapatkan kemudahan maksimal dari baterai detachable atau swap, dibutuhkan jaringan layanan yang memadai. Jika pengguna tinggal di area yang belum didukung layanan swap atau colokan listrik mudah, maka kenyamanan bisa kurang.

5. Akselerasi & habit berkendara mungkin berbeda
   Karena karakter motor listrik (tenaga linier, kecepatan terbatas), jika pengendara terbiasa dengan akselerasi spontan dari skutik bensin atau sering melakukan manuver cepat, mungkin akan terasa perbedaan dalam ‘feeling’ berkendara.

Honda EM1 e: merupakan opsi yang sangat layak dipertimbangkan bagi pengguna urban yang mencari motor listrik dari merek terpercaya, dengan fitur modern, dan mobilitas harian yang “cukup”. Desain kompak, baterai detachable, serta fitur-fitur canggih menjadikannya pilihan yang logis untuk di perkotaan seperti Bandung, Jakarta, atau kota besar lainnya.

Namun, calon pembeli sebaiknya memastikan bahwa aktivitas harian sesuai dengan jarak tempuh yang tersedia (~40–45 km), akses ke pengisian listrik atau layanan swap baterai cukup, dan kebutuhan kecepatan serta akselerasi tidak terlalu tinggi. Jika semua kondisi tersebut terpenuhi, EM1 e: bisa jadi investasi mobilitas ramah lingkungan yang cerdas.