5 Kesalahan Yang Sering Dilakukan Dalam Email Marketing Dan Cara Menghindarinya

Apakah melihat kalau daftar email anda masih belum membeli dari anda?
Mungkin saat ini anda merasa kalau email marketing sudah tidak berguna lagi khususnya di
pasar B2C karena tingkat pembacanya semakin menurun.
Padahal email marketing masih berguna dan bernilai, yang salah terdapat pada pelaksanaannya
karena banyak sekali kesalahan yang sering dilakukan oleh para marketer amatir sehingga tidak
heran sebagian besar kampanye email marketing tidak membawakan ROI.
Untuk menghindarinya, berikut 5 kesalahan yang sering dilakukan dalam email marketing dan
cara menghindarinya:

1. Spam

Spam merupakan kesalahan yang paling sering dilakukan oleh para marketer dan ada
kemungkinan kalau email kiriman anda termasuk spam sehingga tidak dapat dilihat oleh
pembaca tanpa ada sadari.
Email apa yang termasuk spam?

ï‚· Email yang dikirim secara terus menerus dengan harapan ada yang membacanya.
ï‚· Email yang isinya tentang "Beli Sekarang!" dan semacamnya.
ï‚· Email yang domainnya masih gratis.
Agar email anda tidak dianggap spam, pastikan anda mendapat izin dari pembaca untuk
mengirim email, gunakan domain custom (bukan yang gratis), dan fokus dalam membantu
konsumen.

2. Subjek yang lemah

Jika email anda tidak dicap sebagai spam, tetapi masih saja tidak dibuka, maka ada yang salah
dengan subjek yang dipasang.
Subjek yang anda pasang terlihat tidak menarik atau terlalu umum seperti Beli Sekarang Juga!,
Gratis, Eksklusif (di email list tidak ada yang eksklusif), dan semacamnya.
Agar subjek email anda terlihat lebih menarik, anda bisa menggunakan beberapa contoh berikut:
ï‚· Kesalahan kecil/besar...yang....
ï‚· Cara saya......
ï‚· Fakta di balik....
ï‚· Cara Terbaik untuk....
Pada dasarnya, subjek tersebut fokus membahas pada cara agar konsumen bisa menghindari
kerugian atau mencapai sesuatu yang sudah lama diinginkan.

3. Tidak terlihat profesional

Subjek masih belum menjamin keberhasilan kampanye email anda karena yang akan
menentukan terbacanya email anda adalah konten di dalam subjek.
Konten yang tidak terlihat profesional seperti typo, acak-acakan, bergunung, dan tidak
bermanfaat sudah ditakdirkan untuk gagal karena pembaca akan menganggap kalau layanan atau
produk anda tidak bisa dipercaya kualitas dan keamanannya.
Jadi, ketika anda menulis isi email, pastikan anda.....
ï‚· Menulis paragraf yang pendek.
ï‚· Fokus memberikan value kepada pembaca.
ï‚· Tulis bahasa sehari-hari yang mudah dipahami.
ï‚· Melakukan editing untuk typo atau kesalahan tanda baca.

4. Tidak ada call to action

Kampanye email anda tidak bisa disebut marketing jika tidak dapat mendorong pembaca untuk
melakukan sesuatu yang dapat menguntungkan bisnis anda.

Tidak peduli seberapa bagus konten yang anda tulis kalau di akhirnya tidak ada ajakan atau Call
To Action, maka Anda hanya membiarkan pembaca merasa bingung apa yang harus dilakukan.
Jadi, tentukan dulu apa yang anda ingin dari kampanye email!
Ketika anda sudah mengetahui tujuannya, sekarang buat Call To Action persuasif dengan
mengaplikasikan beberapa tips berikut ini:
ï‚· Pastikan CTA mudah ditemukan dengan menambahkan warna cerah, bold, atau ikon
tombol.
ï‚· Daripada meminta mereka untuk membeli, ajak mereka untuk mengunjungi sales page.
ï‚· Ulangi CTA di sepanjang akhir email (jangan dilebih-lebihkan).

5. Tidak memiliki strategi jangka panjang

Kebanyakan marketer mengalami kesulitan dalam menjalankan email marketing sehingga ROI
yang didapat sangat sedikit. Padahal hal ini bisa dihindari dengan perencanaan yang mendalam.
Jadi, sebelum mengirim satu emailpun, pastikan anda mengetahui siapa yang harus dikirim,
kapan waktu mengirim, dan apa yang akan anda kirim di setiap periode selama satu tahun penuh.