Media sosial sudah menjadi media yang banyak digunakan untuk kampanye politik oleh pihak-pihak yang berkepentingan, seperti paslon, caleg, capres beserta partainya. Pengaruh media sosial menjelang pemilu memang sudah sering terlihat kepada kandidat yang aktif di media sosial.
Menakar pengaruh media sosial menjelang pemilu dapat dilihat dari kesuksesan para pejabat dan politisi yang mencalonkan diri di pemilu dan aktif melakukan kampanye di media sosial. Umumnya kandidat yang aktif melakukan kampanye di media sosial lebih unggul dari pesaingnya.
Pengaruh media sosial menjelang pemilu bisa dirasakan langsung oleh para pengguna media sosial itu sendiri dan terlihat juga oleh para pengamat politik media sosial. Berikut ini beberapa pengaruh dari media sosial ketika menjelang pemilu.
Meskipun sebagian besar pengguna aktif media sosial adalah generasi muda, tetapi pengguna dari usia 40 hingga 60 tahun masih cukup banyak. Terutama jika masa kampanye, media sosial ramai dengan kampanye dari para kandidat serta isu-isu politik lainnya.
Dari sana, setidaknya dapat dilihat bagaimana antusiasme masyarakat terhadap pemilu yang akan datang, apakah mereka bersemangat, biasa saja, atau bahkan tidak menyukainya. Di media sosial, banyak yang terang-terangan mengatakan mereka memilih pihak tertentu, masih bingung, bahkan golput.
Jika sangat banyak masyarakat yang menyatakan akan golput, pihak pemerintah, politisi, influencer atau yang lainnya dapat membuat konten atau tindakan lainnya yang mengedukasi bahwa menggunakan hak suara sangat penting dan kerugian apa saja jika golput. Begitu pun dengan fenomena-fenomena lainnya.
Pengaruh media sosial menjelang pemilu terhadap pembentukan penggiringan opini publik sangat efektif, terutama opini negatif. Banyak oknum yang saling memberitakan keburukan dari pesaing yang didukungnya untuk membentuk opini publik yang negatif terhadap kandidat tersebut.
Sebuah informasi sangat mudah menyebar di media sosial, terutama mengenai politik saat menjelang pemilu, masyarakat akan selalu update. Apalagi jika informasi tentang keburukan kandidat atau sebuah partai politik, beritanya bisa menyebar dengan cepat dan membuat masyarakat tidak menyukainya.
Masyarakat ramai memenuhi kolom komentar dan saling berinteraksi tentang informasi tersebut, ada yang membenarkan ada juga yang membela. Hal inilah yang membuat media sosial mudah dalam membentuk atau menggiring opini publik saat menjelang kampanye.
Oleh karena itu, membentuk dan menggiring opini publik lebih mudah dilakukan melalui media sosial. Dan, opini-opini publik mengenai politik menjelang pemilu biasanya akan mempengaruhi hasil pemilu itu sendiri.
Di media sosial, pertikaian antar pendukung sangat terlihat jelas, terutama pada Plipres dan Pilkada. Dimulai dari awal masa kampanye hingga menjelang hari tenang sering ditemukan dua pendukung dari paslon yang berbeda sedang menjelek-jelekkan atau membela dukungannya.
Konten yang menjelekkan satu pihak pun sering ditemukan yang mengakibatkan keributan di kolom komentar. Terkadang, saat menjelang hari tenang pertikaian tersebut malah semakin panas. Kejadian ini bisa membuat khalayak tahu jika metode saling menjelek-jelekkan tersebut masih ada dan masyarakat masih sering langsung tersulut emosi.
Berbagai hoaks bertebaran yang sering membuat keadaan semakin memburuk, baik untuk suatu pihak atau kesatuan rakyat Indonesia. Pengaruh ini merupakan salah satu pengaruh media sosial menjelang pemilu yang buruk dan sulit dikendalikan. Terutama jika hanya dua paslon yang mencalonkan, percahan sangat terlihat jelas.
Pengaruh media sosial menjelang pemilu selanjutnya yaitu dapat meningkatkan partisipasi politik. Partisipasi politik tidak hanya tentang ikut mencoblos, tetapi segala kegiatan warga dalam memutuskan atau pembuatan kebijakan. Saat menjelang pemilu, banyak pendapat, kritik dan saran yang ditujukan kepada bawaslu atau KPU.
Hal ini terjadi ketika ada peraturan atau ketentuan yang menurut masyarakat harus diperbaiki atau bahkan diganti. Mereka akan menyuarakannya di media sosial dan mengajak orang untuk ikut berpartisipasi. Banyak keinginan ini itu dari masyarakat yang diajukan ke pemerintah saat menjelang pemilu.
Media sosial dapat meningkatkan partisipasi politik dalam hal ini karena mudah untuk berpartisipasi. Misalnya jika membuat petisi online, mereka hanya perlu menandatanginya secara online melalui link yang tersedia. Selain itu, mereka dapat membuat postingan sendiri atau mengungkapkannya di kolom komentar postingan yang bersangkutan.
Pengaruh yang cukup signifikan dari kampanye di media sosial yaitu mendapatkan dukungan dari generasi muda. Sejak pemilu tahun 2019, angka pemilih dari golongan generasi muda hampir mencapai angka 50%. Kampanye kepada generasi muda menggunakan metode konvensional kurang efektif, apalagi jika membagikan uang semata.
Sementara, media sosial menjadi salah satu media kampanye yang cukup efektif untuk mendapatkan dukungan dari generasi muda. Pejabat yang paling mencolok cukup berhasil mendapatkan dukungan dari generasi muda melalui kampanyenya di media sosial yaitu Ridwan Kamil saat mencalonkan diri menjadi Gubernur Jawa Barat.
Sejak menjelang pemilu pun, banyak anak muda yang kagum dan menyukai Ridwan Kamil karena keaktifannya di media sosial Instagram sejak lama, ditambah kampanye ekstra saat masa kampanye.
Meskipun tidak semua generasi muda, tetapi beberapa pejabat yang aktif di media sosial berhasil unggul dari para pesaingnya. Selain Ridwan Kamil, contoh lainnya yaitu Ganjar Pranowo dan Joko Widodo saat kampanye untuk periode kedua.
Dari beberapa hal di atas, dapat dilihat bahwa takaran pengaruh media sosial menjelang pemilu cukup efektif. Media sosial memberikan banyak warna baru dalam proses kampanye dan perpolitikan di Indonesia.
Digital Politik Marketing Melalui Blogger
Digital politik marketing tampaknya sedang naik daun. Hal ini terbukti dari banyaknya penggunaan sosial media dengan tujuan untuk kampanye politik. Di era sekarang,
Dahsyatnya Backlink untuk Website dan Darimana Anda Harus Memulai
Sebuah Backlink adalah salah satu kata yang paling banyak digunakan dalam dunia SEO. Banyak bloggers yang baru saja mengelola atau membuat blog atau website seringkali
Cara Mudah Mendapatkan Backlink Berkualitas untuk Blogmu
Seorang blogger pasti ingin menyajikan konten berkualitas dan banyak diminati oleh para pembacanya. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan adanya backlink berkualitas
8 Kesalahan Fatal Membuat Blog Bisnis yang Perlu Anda Hindari
Di dunia digital seperti sekarang ini, setiap pemiliki bisnis besar atau kecil tahu bahwa memiliki website khusus untuk keperluan bisnis memang penting karena website
PT Media Promosi Online
Cirebon
Jl. Pangeran Cakrabuana No. 201, Sumber
Cirebon 45171, Jawa Barat, Indonesia
Bandung
Jalan Cimanuk No. 6
Bandung 40115, Jawa Barat, Indonesia
Informasi
Pembayaran
Seseorang dari Semarang memesan 2 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Bandung memesan 5 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Yogyakarta memesan 5 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Bali memesan 6 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Makasar memesan 3 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Surabaya memesan 4 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Medan memesan 8 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Jambi memesan 5 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Jakarta memesan 10 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Bekasi memesan 3 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Bogor memesan 5 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Pontianak memesan 3 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Jakarta memesan 2 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Deli Serdang memesan 4 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Jakarta memesan 6 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Brebes memesan 3 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Mataram memesan 2 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Jogjakarta memesan 4 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Depok memesan 3 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Surabaya memesan 8 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Denpasar memesan 6 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Makassar memesan 4 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Pekalongan memesan 3 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Jakarta memesan 7 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Pemalang memesan 8 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Jakarta memesan 9 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Tegal memesan 5 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Lumajang memesan 9 backlink untuk websitenya.
Seseorang dari Bandung memesan 10 backlink untuk websitenya.